Upacara Rambu Tuka

Upacara Rambu Tuka

Upacara Rambu Tuka merupakan serangkaian ritual yang dilakukan dalam rangka memperbaiki tongkonan, biasanya dimulai pada pagi hari saat terbit matahari. Ada beberapa prosesi yang dilakukan dalam upacara ini, yaitu:

Ma’pallin

Pengusiran roh jahat dengan menyembelih seekor ayam. Ini bertujuan untuk menyucikan diri dari kesalahan yang pernah dilakukan.

Mangika biang

Memohon kehadiran dan berkat para dewa dengan penyembelihan ayam.

Mangipang (mangrapa)

Pemberian sesaji pada keluarga di suatu tempat di luar tongkonan, tujuannya untuk memohon doa restu pada leluhur. Hewan yang dikurbankan pada tahap ini adalah babi.

Ma’pande to matua

Pemberian sesaji untuk leluhur yang dilakukan di sebelah barat tongkonan. Diyakini bahwa arwah leluhur menetap sementara di dalam tongkonan yang tengah diupacarakan.

Mangrara banua

Pada proses ini semua rumpun keluarga akan hadir, termasuk pemangku adat, wakil dari masing-masing tongkonan, dan para undangan. Anggota keluarga akan berkumpul berdasarkan garis keturunannya. Pemimpin prosesi adalah to indo yaitu seseorang yang diibukan. Keturunan dari pemilik tongkonan akan membawa dan memasak babi sebagai persembahan untuk disantap dan dibagi-bagikan kepada warga sekitar.

Ma’buang

Salah seorang yang terlibat dalam upacara berjalan mondar-mandir di atas bubungan sambil memegang obor di tangan kanan dan golok di tangan kiri.

Makna yang terkandung pada prosesi mangrara’ banua ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Sang Pencipta atas perlindunganNya selama pembangunan atau perbaikan tongkonan, penghargaan kepada para ahli yang membangun tongkonan, dan waktu untuk berkumpul bagi seluruh anggota keluarga yang berasal dari tongkonan yang bersangkutan.