Home » » MT Haryono Di Mata Sang Putera : Sosok Pahlawan Revolusi Sekaligus Pahlawan Keluarga

MT Haryono Di Mata Sang Putera : Sosok Pahlawan Revolusi Sekaligus Pahlawan Keluarga

Written By Unknown on Rabu, 18 November 2015 | 22.51


Namanya Riyanto Nurhadi. Mungkin nama dan sosoknya tidak dikenal luas, namun beliau adalah putera dari Pahlawan Revolusi MT Haryono. Letnan Jenderal TNI Anumerta Mas Tirtodarmo Haryono atau yang dikenal dengan MT Haryono merupakan seorang Pahlawan yang gugur dalam peristiwa gerakan 30 September. Saat kejadian tersebut terjadi, Riyanto berusia sembilan tahun. Ia ingat betul bagaimana gerombolan Tjakrabirawa memporakporandakan rumah Orang Tuanya.


Sekitar pukul 3 dini hari (1 Oktober 1965), ratusan pasukan Tjakrabirawa yang dipimpin oleh Sersan Bungkus mengepung kediaman MT Haryono. Pimpinan pasukan Tjakrabirawa mengetuk pintu kediaman beliau, kemudian Istri MT Haryono langsung membukakan pintu. Tanpa basa basi, pasukan Tjakrabirawa meminta MT Haryono untuk menemui Presiden. Kala itu, Riyanto yang terbangun dari tidur pulasnya langsung menuju ke arah sang ayah yang sedang berdebat dengan pasukan Tjakrabirawa. Mengetahui anak kesayangannya menghampiri, MT Haryono memerintahkan untuk segera berlari menyelamatkan diri bersama Ibunda dan keempat saudaranya. Menolak perintah pimpinan Pasukan Tjakrabirawa, MT Haryono langsung ditembak seketika. Kemudian, Jasad Sang Jenderal dibawa oleh Pasukan Tjakrabirawa ke dalam sebuah truk.

Di mata sang Putera, MT Haryono dikenal sebagai sosok penyayang keluarga. Ia sangat mendahulukan kepentingan serta kebahagiaan anak – anaknya. Riyanto menuturkan, “dulu ayah saya, setiap kami makan ayam selalu mendahulukan anak – anaknya untuk mendapat bagian yang paling banyak dagingnya”. Tak hanya itu, MT Haryono sering mengajak keluarganya bertamasya ke pantai. Meskipun pada saat itu sang ayah menjabat sebagai seorang Jenderal Angkatan Darat, Riyanto tumbuh ditengah keluarga yang selalu menanamkan nilai kesederhanaan.


Lima puluh tahun berlalu setelah kejadian berdarah itu. Ada makna tersendiri yang selalu dikenang oleh Riyanto untuk ia bagikan kepada para generasi muda. Ia berpesan, bahwa pengamalan nilai – nilai Pancasila haruslah ditanamkan mulai dari lingkup keluarga.

1 komentar:

  1. SALAM HORMAT DAN SALAM HANGAT BUAT PAK RIYANTO NURHADI

    Memang pki memang sangat kejam sekali dan mereka tidak segan segan melakukan tindakan anarkis janagnkan di belakang di depan umum pun meraka mau melakukan tindakan itu, dan selama saya berada di beberapa daerah di indonesia ini banyak sekali orang orang atau kelompok kelompok yang kemungkinan ingin menghidupkan kembali partai tersebut dan kalau saya kira jumlah kelompok kelompok itu sangat banyak dan tersebar di daerah daerah di indonesia ini, juga saya masih pernah melihat adanya lambang "palu arit" yang merupakan lambang dari organisasi pki di suatu tempat, menurut saya bagaimana kalau kita harus waspada dan cegah bersama terhadap bangkit atau lahirnya kembali partai tersebut, karena prilaku atau tindakan pki yang tidak segan segan bertindak anarkis.......
    sekian dan terima kasih.

    BalasHapus

Entri Populer

Random Post