Birau merupakan sebuah pesta atau festival budaya di Kalimantan Timur
yang diadakan setiap tahun. Istilah Birau diambil dari bahasa Bulungan
yang berarti Pesta Besar. Festival ini merupakan sebuah pesta tradisi
yang dilakukan oleh para Sultan Bulungan sejak dahulu secara turun
temurun. Dulu, pesta ini dilakukan pada pesta pernikahan putra-putri
sultan, khitanan putra sultan, penobatan sultan, khatam Al-Qur’an, naik
ayun dan injak tanah pada putra-putri sultan.
Menurut sebuah arsip di musieum Kesultanan Bulungan, pesta ini dilakukan
secara rutin pada masa pemerintahan Sultan Bulungan ke V yaitu Ali
Kahar.
Pesta
ini menjadi semacam pesta syukuran serta pesta kebahagiaan untuk
masyarakat Bulungan yang terdiri atas beragam suku dan etnik. Pesta ini
terakhir kali dilakukan pada tahun 1955 saat khatam serta khitanan Datuk
Ali yaitu putra Sultan Maulana Djalaluddin. Setelah itu, tidak ada lagi
jejak tentang Kesultanan Bulungan yang meliputi beberapa wilayah
seperti Malinau, Tarakan, Nunukan, dan Tanah Tidung.
Baru pada tahun 1991, Bupati menetapkan bahwa pesta Birau ini akan
dilakukan setiap dua tahun sekali. Lalu setelah adanya pergantian Bupati
menjadi Bupati Ra Bessing, pesta ini dilakukan setiap tahun dengan
tujuan untuk pengembangan produk wisata di Kalimantan Timur.
Itulah sekilas informasi tentang pesta Birau yang sempat hilang. Semoga
pesta Birau ini tetap lestari hingga nanti.
Home »
» Budaya di Kalimantan Timur – Festival Budaya Birau
0 komentar:
Posting Komentar